NAMA :
EKA AMELIA SAFITRI
PRODI :
DIV KEPERAWATAN
NIM :
P1337420615026
JUSTICE (KEADILAN)
Keadilan
berasal dari kata dasar “adil” yang
berarti tidak memihak atau berat sebelah dengan yang lain. Keadilan (justice) ini merupakan salah satu
pengamalan dari Pancasila, khususnya sila ke-5. Bunyi dari sila ke-5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”. Dalam kehidupan sehari-hari keadilan (justice) sering kita lakukan. Penerapan perilaku adil sudah
ditanamkan sejak dini dari kedua orang tua. Ketika saya masih kecil, orang tua
mengajarkan kepada saya untuk berperilaku adil terhadap orang lain. Selain itu,
disekolah saya juga dididik oleh bapak/ibu guru atau dosen untuk berperilaku
adil terhadap siapapun. Karena keadilan (justice)
sangat penting bagi saya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Contoh
penerapan dari perilaku adil dalam kehidupan sehari-hari yang saya lakukan
antara lain
a. Bersikap
adil terhadap sesama teman tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan
golongan.
b. Bersikap
adil terhadap adik saya dan tidak bersikap egois.
c. Adil
dalam membagi waktu yaitu waktu untuk belajar dan bermain.
d. Bertindak
secara bijaksana dan adil dalam menentukan sebuah keputusan yang saya pilih.
e. Saling
tolong-menolong dalam kebaikan untuk mencapai suatu keadilan bagi saya dan
orang lain.
Dengan
bersikap adil terhadap orang lain, tentu dapat memberi dampak yang positif bagi
kita. Dampak positif yang saya rasakan dari keadilan (justice) antara lain
a. Saya
memiliki banyak teman dari berbagai daerah.
b. Hubungan
dengan saudara menjadi harmonis karena adanya keadilan.
c. Dapat
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan bapak/ibu guru atau dosen secara tepat
waktu.
d. Menjalani
suatu pilihan yang saya pilih dengan senang hati.
e. Tercipta
kerukunan dengan sesama keluarga, teman, tetangga, dan lain-lain.
Namun, dalam
praktik kehidupan sehari-hari terkadang keadilan yang saya inginkan masih belum
sesuai dengan yang saya harapkan. Sehingga perlu adanya suatu kesadaran dalam
diri pribadi. Perlu untuk memahami nilai-nilai positif dari prinsip keadilan,
seperti kedamaian dan kenyamanan hidup agar dapat menghilangkan rasa permusuhan
antar sesama manusia. Selalu berusaha untuk mempraktikkan adil terhadap diri
sendiri. Dengan belajar secara maksimal untuk mendapatkan sebuah prestasi yang
membanggakan kepada orang tua. Menurut saya, sebagai seorang pelajar keadilan
(justice) harus dilakukan terhadap siapapun. Keadilan (justice) ini harus
ditegakkan untuk membela suatu kebenaran dari kebatilan. Karena kita hidup di
negara hukum yang membutuhkan suatu keadilan. Adanya keadilan (justice) sangat
bermanfaat bagi kita, agar tidak merugikan keadilan orang lain. Meskipun
kenyataannya masih banyak orang yang belum memperoleh suatu keadilan. Oleh
karena itu, marila kita bersama-sama mewujudkan suatu keadilan yang makmur dan
merata.
Veracity (Kejujuran)
Kejujuran (veracity) berasal dari kata “jujur”
yang berarti berkata benar dan tidak berbohong. Kejujuran (veracity) merupakan
salah satu contoh dari perilaku terpuji. Hal ini, kejujuran (veracity) sebenarnya sudah tertanam
dalam diri individu sejak bayi. Akan tetapi pada kenyataannya kejujuran (veracity) tersebut belum dilakukan
dengan baik. Sejak kecil orang tua saya selalu mengajarkan agar saya harus
berkata jujur. Jujur dalam perkataan, tindakan/perbuatan, dan lain-lain.
Pepatah mengatakan “Orang Jujur Hidupnya Mujur”. Hal ini memiliki arti jika
kita selalu bersikap dan berkata jujur tentu jalan hidup kita akan dipermudah
oleh Yang Maha Kuasa. Di sekolah bapak/ibu guru atau dosen juga mendidik
siswanya untuk selalu jujur. Karena kejujuran merupakan modal utama dalam kunci
kesuksesan kehidupan. Kejujuran (veracity)
harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dari perilaku jujur yang
pernah saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain
a. Tidak
mencontek pekerjaan teman saat mengerjakan ulangan harian atau ujian akhir
semester.
b. Berkata
jujur dan apa adanya kepada orang lain.
c. Tidak
berbohong kepada orang tua meskipun nilai ulangan harian saya jelek (remidi).
d. Menemukan
uang dan memasukkan ke dalam kotak amal, karena uang tersebut bukan hak saya.
e. Selalu
mengembalikan barang milik teman seperti meminjam pensil, penghapus, bolpoin,
rautan, dan lain-lain.
Dari kejujuran (veracity) yang
saya lakukan, dapat memberikan banyak dampak positif. Dampak-dampak positif
tersebut, antara lain
a. Mendapat
hasil yang memuaskan dari nilai ulangan harian atau ujian akhir semester yang
saya kerjakan sendiri.
b. Mendapat
banyak teman dari kejujuran yang kita miliki.
c. Mendapat
motivasi dari orang tua yang sangat bermanfaat dan mendorong saya untuk selalu
bersemangat dalam belajar dan tidak putus asa.
d. Menjadi
diri pribadi yang selalu jujur dan takut dosa karena Allah SWT.
e. Barang-barang
yang saya miliki tidak mudah hilang dan selalu ada pada tempatnya.
Dari sebuah
kejujuran (veracity) ini dapat menjadikan saya menjadi seseorang yang jujur.
Meskipun kenyataannya saya juga pernah berbohong terhadap diri sendiri, orang
tua, dan orang lain. Akan tetapi kejujuran (veracity) harus kita tanamkan dalam
diri sendiri. Agar bangsa Indonesia ini dapat mencetak suatu generasi yang
selalu bersikap jujur. Dengan kejujuran (veracity) dapat menjadikan diri saya
untuk selalu takut kepada Allah. Karena tanpa adanya kejujuran dapat menjadikan
hidup saya dengan penuh kebohongan. Maka saya selalu berusaha untuk berkata dan
bersikap jujur dalam diri sendiri dan terhadap orang lain.
Menurut saya, kejujuran merupakan
kunci dari sebuah kesuksesan. Hendaknya kita harus bisa berkata atau bersikap
jujur terhadap siapapun. Meskipun banyak halangan dan godaan yang menghalangi
saya untuk bersikap jujur. Harus percaya diri dan optimis dengan kejujuran yang
kita miliki. Karena kejujuran menjadikan kita sebagai bangsa yang bermartabat.
Mulailah hari ini, besok, lusa, dan seterusnya untuk selalu berusaha tidak
berbohong pada diri sendiri ataupun dengan orang lain. Hendaknya kita selalu
takut kepada Allah apabila kita tidak bersikap dan berkata jujur.