Rabu, 16 Desember 2015

EKHK

NAMA                  : EKA AMELIA SAFITRI
PRODI                   : DIV KEPERAWATAN
NIM                       : P1337420615026
JUSTICE (KEADILAN)
Keadilan berasal dari kata dasar “adil” yang berarti tidak memihak atau berat sebelah dengan yang lain. Keadilan (justice) ini merupakan salah satu pengamalan dari Pancasila, khususnya sila ke-5. Bunyi dari sila ke-5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Dalam kehidupan sehari-hari keadilan (justice) sering kita lakukan. Penerapan perilaku adil sudah ditanamkan sejak dini dari kedua orang tua. Ketika saya masih kecil, orang tua mengajarkan kepada saya untuk berperilaku adil terhadap orang lain. Selain itu, disekolah saya juga dididik oleh bapak/ibu guru atau dosen untuk berperilaku adil terhadap siapapun. Karena keadilan (justice) sangat penting bagi saya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Contoh penerapan dari perilaku adil dalam kehidupan sehari-hari yang saya lakukan antara lain
a.       Bersikap adil terhadap sesama teman tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan.
b.      Bersikap adil terhadap adik saya dan tidak bersikap egois.
c.       Adil dalam membagi waktu yaitu waktu untuk belajar dan bermain.       
d.      Bertindak secara bijaksana dan adil dalam menentukan sebuah keputusan yang saya pilih.
e.      Saling tolong-menolong dalam kebaikan untuk mencapai suatu keadilan bagi saya dan orang lain.
Dengan bersikap adil terhadap orang lain, tentu dapat memberi dampak yang positif bagi kita. Dampak positif yang saya rasakan dari keadilan (justice) antara lain
a.       Saya memiliki banyak teman dari berbagai daerah.
b.      Hubungan dengan saudara menjadi harmonis karena adanya keadilan.
c.       Dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan bapak/ibu guru atau dosen secara tepat waktu.
d.      Menjalani suatu pilihan yang saya pilih dengan senang hati.
e.      Tercipta kerukunan dengan sesama keluarga, teman, tetangga, dan lain-lain.
Namun, dalam praktik kehidupan sehari-hari terkadang keadilan yang saya inginkan masih belum sesuai dengan yang saya harapkan. Sehingga perlu adanya suatu kesadaran dalam diri pribadi. Perlu untuk memahami nilai-nilai positif dari prinsip keadilan, seperti kedamaian dan kenyamanan hidup agar dapat menghilangkan rasa permusuhan antar sesama manusia. Selalu berusaha untuk mempraktikkan adil terhadap diri sendiri. Dengan belajar secara maksimal untuk mendapatkan sebuah prestasi yang membanggakan kepada orang tua. Menurut saya, sebagai seorang pelajar keadilan (justice) harus dilakukan terhadap siapapun. Keadilan (justice) ini harus ditegakkan untuk membela suatu kebenaran dari kebatilan. Karena kita hidup di negara hukum yang membutuhkan suatu keadilan. Adanya keadilan (justice) sangat bermanfaat bagi kita, agar tidak merugikan keadilan orang lain. Meskipun kenyataannya masih banyak orang yang belum memperoleh suatu keadilan. Oleh karena itu, marila kita bersama-sama mewujudkan suatu keadilan yang makmur dan merata.
Veracity (Kejujuran)
Kejujuran (veracity) berasal dari kata “jujur” yang berarti berkata benar dan tidak berbohong. Kejujuran (veracity) merupakan salah satu contoh dari perilaku terpuji. Hal ini, kejujuran (veracity) sebenarnya sudah tertanam dalam diri individu sejak bayi. Akan tetapi pada kenyataannya kejujuran (veracity) tersebut belum dilakukan dengan baik. Sejak kecil orang tua saya selalu mengajarkan agar saya harus berkata jujur. Jujur dalam perkataan, tindakan/perbuatan, dan lain-lain. Pepatah mengatakan “Orang Jujur Hidupnya Mujur”. Hal ini memiliki arti jika kita selalu bersikap dan berkata jujur tentu jalan hidup kita akan dipermudah oleh Yang Maha Kuasa. Di sekolah bapak/ibu guru atau dosen juga mendidik siswanya untuk selalu jujur. Karena kejujuran merupakan modal utama dalam kunci kesuksesan kehidupan. Kejujuran (veracity) harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dari perilaku jujur yang pernah saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain
a.       Tidak mencontek pekerjaan teman saat mengerjakan ulangan harian atau ujian akhir semester.
b.      Berkata jujur dan apa adanya kepada orang lain.
c.       Tidak berbohong kepada orang tua meskipun nilai ulangan harian saya jelek (remidi).
d.      Menemukan uang dan memasukkan ke dalam kotak amal, karena uang tersebut bukan hak saya.
e.      Selalu mengembalikan barang milik teman seperti meminjam pensil, penghapus, bolpoin, rautan, dan lain-lain.
Dari kejujuran (veracity) yang saya lakukan, dapat memberikan banyak dampak positif. Dampak-dampak positif tersebut, antara lain
a.       Mendapat hasil yang memuaskan dari nilai ulangan harian atau ujian akhir semester yang saya kerjakan sendiri.
b.      Mendapat banyak teman dari kejujuran yang kita miliki.
c.       Mendapat motivasi dari orang tua yang sangat bermanfaat dan mendorong saya untuk selalu bersemangat dalam belajar dan tidak putus asa.
d.      Menjadi diri pribadi yang selalu jujur dan takut dosa karena Allah SWT.
e.      Barang-barang yang saya miliki tidak mudah hilang dan selalu ada pada tempatnya.
Dari sebuah kejujuran (veracity) ini dapat menjadikan saya menjadi seseorang yang jujur. Meskipun kenyataannya saya juga pernah berbohong terhadap diri sendiri, orang tua, dan orang lain. Akan tetapi kejujuran (veracity) harus kita tanamkan dalam diri sendiri. Agar bangsa Indonesia ini dapat mencetak suatu generasi yang selalu bersikap jujur. Dengan kejujuran (veracity) dapat menjadikan diri saya untuk selalu takut kepada Allah. Karena tanpa adanya kejujuran dapat menjadikan hidup saya dengan penuh kebohongan. Maka saya selalu berusaha untuk berkata dan bersikap jujur dalam diri sendiri dan terhadap orang lain.
             Menurut saya, kejujuran merupakan kunci dari sebuah kesuksesan. Hendaknya kita harus bisa berkata atau bersikap jujur terhadap siapapun. Meskipun banyak halangan dan godaan yang menghalangi saya untuk bersikap jujur. Harus percaya diri dan optimis dengan kejujuran yang kita miliki. Karena kejujuran menjadikan kita sebagai bangsa yang bermartabat. Mulailah hari ini, besok, lusa, dan seterusnya untuk selalu berusaha tidak berbohong pada diri sendiri ataupun dengan orang lain. Hendaknya kita selalu takut kepada Allah apabila kita tidak bersikap dan berkata jujur.                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar