Rabu, 16 Desember 2015

SOP OKSIGENASI



SOP OKSIGENASI
A.      INHALASI OKSIGEN

1.       Lewat Kanul, Masker Wajah atau Tenda Wajah
Pengertian
Yaitu memberikan tambahan oksigen pada klien yang membutuhkan.
Tujuan :
Kanul
·         Untuk memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan oksigen minimal.
·         Untuk memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau minum.
Masker Wajah :
·         9Untuk memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang konsentrasi dan kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanul.
        Tenda Wajah :
·         Untuk memberikan kelembaban tinggi.
·         Untuk memberikan oksigen bila masker tidak ditoleransi.
·         Untuk memberikan oksigen aliran tinggi saat dihubungkan dengan sistem venturi.
        Fokus pengkajian
                Vital sign, hasil BGA, tanda hipoxia (misal tachicardi, tachypnea, dyspnea), tanda hypercarbia (misal hypertensi, sakit kepala, kurang istirahat), suara napas, patensi nares (jika nasal kanul digunakan), status mental, tanda keracunan oksigen (misal iritasi trachea, batuk, penurunan ventilasi pulmo).
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Sebelum memberikan oksigen, cek :
1.       Order pemberian oksigen, termasuk alat untuk memberikan dan liter flow rate(L/min).
2.       Level oksigen (PO2) dan karbondioksida (PCO2) pada darah arteri (PaO2 normal 80-100 mmHg, PCO2 35-45 mmHg.
3.       Apakah klien menderita cOPD.
Peralatan :
Kanul
·         Tabung oksigen dengan flow meter.
·         Humidifier dengan cairan steril, air distilasi atau air matang sesuai dengan peraturan rumah sakit.
·         Nasal kanul dan selang.
·         Kassa jika diperlukan.
Masker wajah
·         Tabung oksigen dengan flow meter.
·         Humidifier dengan cairan.
·         Masker wajah dengan ukuran yang sesuai.
·         Elastik band (karet pengikat).
Tenda wajah
·         Tabung oksigen dengan flow meter.
·         Humidifier dengan cairan.
o   Tenda wajah sesuai ukuran.
Prosedur :
1.       Kaji kebutuhan terapi oksigen dan verifikasi (periksa kembali) perintah pengobatan.
2.       Siapkan klien dan keluarga.
o   Atur posisi klien dengan semi fowler jika memungkinkan.
Posisi ini memungkinkan ekspansi dada lebih mudah sehingga memudahkan bernapas.
o   Jelaskan bahwa oksigen tidak berbahaya bila petunjuk keamanan diperhatikan dan akan mengurangi ketidaknyamanan akibat dispnea. Informasikan ke klien dan keluarga tentang petunjuk keamanan yang berhubungan dengan penggunaan oksigen.
3.       Atur peralatan oksigen dan humidifier.
4.       Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat berfungsi.
o   Cek oksigen dapat mengalir secara bebas lewat selang. Seharusnya tidak ada suara pada selang dan sambungan tidak bocor. Seharusnya ada gelembung udara pada hunidifier saat oksigen mengalir lewat air. Perawat merasakan oksigen keluar pada kanul, masker atau tenda.
o   Atur oksigen dengan flow meter sesuai dengan perintah misalnya 2-6 L/min.
5.       Pasang alat pemberian oksigen yang sesuai.
Kanul
o   Letakkan kanul pada wajah klien, dengan lubang kanul masuk ke hidung dan elastik band melingkar ke kepala seperti pada gambar. Beberapa model yang lain elastik band ditarik ke bawah dagu.
o   Jika kanul ingin tetap berada di tempatnya, plester pada bagian wajah.
o   Alasi selang dengan kassa pada elastik band pada telinga dan tulang pipi jika dibutuhkan.

Masker Wajah
o   Tempatkan masker ke arah wajah pasien dan letakkan dari hidung ke bawah.
o   Atur masker sesuai dengan bentuk wajah seperti pada gambar. Masker harus menutup wajah, sehingga sangat sedikit oksigen oksigen yang keluar lewat mata atau sekitar pipi dan dagu.
o   Ikatkan elastik band melingkar kepala klien sehingga masker terasa nyaman.
o   Alasi band di belakang telinga dan di atas tulang yang menonjol. Alas akan mencegah iritasi karena masker.
Tenda Wajah
o   Tempatkan tenda pada wajah klien dan ikatkan melingkar pada kepala.
6.       Kaji klien secara teratur.
Secara umum :
o   Kaji tingkat kecemasan klien, warna mukosa dan kemudahan bernapas, saat klien dipasang alat.
o   Kaji klien dalam 15-30 menit pertama, ini tergantung kondisi klien dan setelah itu secara teratur. Kaji vital sign, warna, pola bernafas, dan gerakan dada.
o   Kaji secara teratur tanda-tanda klinis seperti hipoxia, tachicardi, konfius, dispnea, kelelahan dan sianosis. Lihat data hasil BGA jika memungkinkan.
Nasal Kanul
o   Kaji hidung klien jika ada iritasi. Beri cairan lubrikan jika dibutuhkan untuk melapisi membran mukosa.
       Masker wajah atau tenda
o   Inspeksi kulit wajah bila ada basah atau goresan dan keringkan, rawat jika diperlukan.

7.       Inspeksi peralatan secara teratur
o   Cek liter flow meter dan tinggi air pada humidifier dalam 30 menit dan pada saat memberikan perawatan ada klien.
o   Pertahankan tinggi air di humidifier.
o   Pastikan petunjuk keamanan diikuti.
8.       Catat data yang relevan ada dokumentasi perawatan.
o   Catat terapi dan semua hasil pengkajian keperawatan.
Fokus evaluasi :
Vital sign, tanda hipoxia, hipercarbia, suara nafas bilateral, level gas darah, warna kulit, kuku, bibir, telinga, dan membran mukosa pada hidang, mulut dan faring, toleransi aktivitas, tingkat kecemasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar