Rabu, 16 Desember 2015

SINOPSIS TUTUR TINULAR II NAGA PUSPA KRESNA



SINOPSIS TUTUR TINULAR II NAGA PUSPA KRESNA
Alkisah, Arya Kamandanu dan Mei Shin dalam perjalanan melewati sebuah hutan, tiba-tiba mereka diserang oleh pasukan dari Kediri. Pasukan Kediri gagal menyerang Kamandanu dan Mei Shin. Arya Kamandanu mengajak Mei Shin pulang ke rumah ramanya (Empu Hanggaraksa) lalu bertemu dengan Nyi Rongkot dan Kamandanu mengenalkan Mei Shin kepada Nyi Rongkot. Kemudian Kamandanu bertemu dengan sang rama (Empu Hanggaraksa) dan bercerita tentang Mei Shin. Kamandanu ingin meminang Mei Shin akan tetapi sang rama tidak merestuinya. Mei Shin dengan sengaja mendengarkan pembicaraan Kamandanu dengan Empu Hanggaraksa. Lalu Mei Shin kabur dari rumah Empu Hanggaraksa. Kamandanu dengan cepat berusaha mencari Mei Shin yang kabur ditengah hujan yang lebat. Akan tetapi Kamandanu tidak dapat menemukan Mei Shin. Saat ditengah perjalanan Mei Shin jatuh pingsan. Kemudian Mei Shin ditemukan oleh Arya Dwipangga dan pengawalnya. Mei Shin dibawa Dwipangga ke rumah Pamungsu.
Esok harinya, Mei Shin siuman dari pingsannya. Dwipangga mulai mencintai Mei Shin. Dwipangga menjelek-jelekkan sosok Kamandanu dihadapan Mei Shin ketika Mei Shin menyebut nama Kamandanu. Dwipangga memberikan obat bius kepada Mei Shin. Mei Shin diperkosa oleh Dwi Pangga. Salah satu dayang memberitahu Nari Ratih bahwa Arya Dwipangga bersama dengan wanita cantik. Nari Ratih pergi ke rumah rama (Empu Hanggaraksa) dalam keadaan menangis. Nari Ratih menceritakan semua kepada sang rama bahwa Dwipangga telah mengkhianatinya. Empu Hanggaraksa sangat marah dan menghajar Dwipangga, karena sangat benci dengan perbuatannya. Dwipangga merasa bahwa sang rama tidak adil terhadap dirinya. Sang rama lebih menyayangi Kamandanu daripada Dwipangga. Dwipangga pun bercerita bahwa dirinya telah memperkosa Mei Shin. Kamandanu menjadi sangat murka dan menghajar sang kakak. Kemudian Kamandanu menemui Mei Shin di rumah Pamungsu dan mengajaknya untuk pulang.
Saat Mei Shin menumbuk padi bersama Nyi Rongkot, Mei Shin merasa mual dan ia ternyata mengandung anak Dwipangga. Kemudian Kamandanu menikah dengan Mei Shin. Saat malam pertama, Mei Shin merasa sedih karena Kamandanu tidak mau tidur disampingnya. Kemudian Mei Shin memberi sebuah pedang Naga Puspa Kresna kepada Kamandanu. Malam itu juga Kamandanu meminta izin kepada sang ramanya untuk keluar. Tiba-tiba rumah Empu Hanggaraksa diserang oleh utusan Jayaktwang dari Kediri dan Dwipangga untuk menyerahkan Mei Shin kepadanya dan mengambil pedang Naga Puspa tersebut. Mei Shin diselamatkan oleh Sakawuni. Empu Hanggaraksa meninggal saat diserang oleh pasukan Kediri. Rumah Empu Hanggaraksa hangus terbakar.
Keesokan harinya Kamandanu pulang ke rumah ramanya. Kamandanu kaget dengan kondisi rumahnya yang sudah menjadi abu. Kamandanu bertanya kepada Nyi Rongkot tentang apa yang terjadi semalam. Nyi Rongkot menceritakan bahwa hal ini semua ulah dari Dwipangga. Mei Shin dibawa oleh seorang pendekar. Empu Hanggaraksa telah meninggal. Nyi Rongkot kemudian menghembuskan napas terakhirnya. encek
Dwipangga merasa puas dengan kemenangannya. Dan tak sadar Dwipangga mencekik Nari Ratih sampai meninggal. Lalu Kamandanu menghajar Dwipangga. Saat pemakaman Nari Ratih, tiba-tiba ada serangan dari Kediri yang menyerang Kamandanu. Kamandanu dibantu oleh sosok wanita yang bernama Sakawuni saat menghadapi serangan tersebut. Kamandanu dan Panji diselamatkan dan dibawa Sakawuni disebuah rumah ditengah hutan. 
Mei Shin berjalan dan berhenti disebuah tempat dan bertemu dengan seorang saudagar. Ketika Mei Shin bersama saudagar naik gerobak tarikan sapi ditengah perjalanan tiba-tiba ada serangan. Lalu Mei Shin diselamatkan oleh Nini Ragarunting dan Kaki Tanparoang.
Keesokan harinya, Sakawuni meninggalkan sebuah surat untuk Kamandanu. Kamandanu membaca surat tersebut dan Panji berteriak mencari Sakawuni. Tak disengaja Nini Ragarunting dan Kaki Tanparoang mendengar pembicaraan Kamandanu dan Panji tentang mengigaunya Kamandanu yang menyebut nama Mei Shin. Kemudian Nini Ragarunting dan Kaki Tanparoang mengajak Kamandanu dan Panji ke tempat tinggalnya dimana Mei Shin tinggal bersamanya. Begitu bahagia Kamandanu dan Mei Shin dapat dipertemukan oleh Nini Ragarunting dan Kaki Tanparoang.
Malam harinya, Mei Shin bersedih dan menangis tentang kandungan yang ada dalam rahimnya, karena Kamandanu juga tidak pernah menyentuhnya. Lalu Kamandanu memberikan sebuah keris kepada Mei Shin untuk menjaga dirinya. Karena Kamandanu akan pergi ke Majapahit.
Esok harinya, Kamandanu pergi ke Majapahit untuk bertemu Ranggalawe. Saat berhenti istirahat, Kamandanu diserang oleh Kediri dan meminta pedang Naga Puspa. Dalam pertarungan tersebut Kamandanu dibantu oleh Ranggalawe dan Adi Panyakapu. Ranggalawe telah menceritakan tentang Kamandanu kepada Gusti Sanggramawijaya. Lalu Kamandanu merasakan kesakitan dengan luka yang ada di dadanya. Ranggalawe membiarkan Sakawuni menolong Kamandanu dan membawa Kamandanu ke rumah ibunya. Luka yang ada di dada Kamandanu diobati oleh ibu Sakawuni. Sakawuni sangat mengkhawatirkan Kamandanu.
Keesokan harinya, Kamandanu telah sembuh dari lukanya akibat serangan dari Kediri. Kemudian Kamandanu berlatih pedang Naga Puspa. Tak disengaja Kamandanu mengetahui Kaki Tanparoang yang sedang berkelahi dengan tiga pendekar wanita. Kaki Tanparoang bertujuan mencari Kamndanu karena Mei Shin akan melahirkan. Sakawuni merasa kecewa dan marah karena merasa Kamandanu telah membohonginya. Kemudian Kamandanu pulang bersama Kaki Tanparoang ke tempat tinggalnya. Saat sampai ditempat tinggal Kaki Tanparoang, Mei Shin melahirkan seorang bayi perempuan dan diberi nama Ayu Wandirah.
Keesokan harinya, Sakawuni datang ke tempat tinggal Kamandanu dengan Mei Shin. Mei Shin dan Sakawuni saling bercerita malam harinya. Sebenarnya Sakawuni menyukai Kamandanu. Saat malam hari, ketika Sakawuni menimang-nimang anak Mei Shin tiba-tiba ada serangan dari Kediri. Mei Shin dan Sakawuni menghadapi prajurit yang menyerang dan mengepung tempat tinggalnya. Sakawuni menyuruh Panji untuk menjaga adik bayinya. Nini Ragarunting menyelamatkan sang bayi. Kamandanu juga melawan prajurit Kediri yang menyerang tempat tinggalnya.
Dalam pertarungan tersebut, Meishin, Kamandanu, dan Sakawuni menghadapi para prajurit dengan silih berganti. Mei Shin merasa kewalahan dalam menghadapi serangan tersebut. Mei Shin terperosok ke dalam jurang dan meninggal. Kamandanu sangat murka melihat Mei Shin jatuh ke dalam jurang. Kamandanu mengeluarkan pedang Naga Puspa untuk melawan serangan dari Kediri. Kamandanu berhasil memenangkan serangan tersebut. Satu persatu prajurit Kediri banyak yang meninggal. Dua orang utusan dari Kediri terbunuh dengan pedang Naga Puspa..
Akhirnya Kamandanu menikah dengan Sakawuni yang selalu membantunya dengan Mei Shin. Sakawuni sangat tulus mencintai Kamandanu. Kamandanu dan Sakawuni hidup bahagia dengan Panji dan Ayu Wandirah.
TAMAT




14 komentar:

  1. meisin todak meninggal,karena kelak akan jadi tabib istana Majapahit,di Mahkota mayangkara

    BalasHapus
  2. terimakasih masukannya ya, itu endingnya emang sengaja dibuat meishin meninggal.. jadi maaf klo nyimpang sama cerita aslinya

    BalasHapus
  3. Dimana ya saya bisa mendapatkan film yg ini? Saya cari2 di youtub tpi seri ini ngg ada. Penasaran bngt dgn film yg satu ini coz sempat nonton wkt kecil

    BalasHapus
  4. saya dapat film itu dari dosen bahasa indonesia, soalnya dapat tugas buat sinopsis

    BalasHapus
  5. Makasih banyak sinopsisnya, saya memang sangat penasaran dengan episode yang satu ini

    BalasHapus
  6. Mei Sin terperosok di jurang, lalu ditemukan Kamandanu dalam keadaan berlumuran darah. Saking sayangnya kepada mey Sin, maka darah yang berlumuran diseluruh badan meisin bersih oleh lidah Aria kamandanu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tp akhirnya mei shin juga meninggal..arya dwi pangga yg notabene bajinhan tengik mlh jadi empu dimajapajit

      Hapus
  7. ia betul kemudian meishin betkata sambil terbata bata kepada arya kamandanu "kakang kamandanu kau masih saja tidak percaya kalau aku mencintaimu. kemudian kamandanu bertetiak meishiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin. hehehe itu sinopsis tutur tinular di radio.
    jika kisah kamandanu dan meishin itu benar benar ada. maka yang lebih masuk akal itu endingnya kamandanu dan meishin hidup bersama setelah sakawuni meninggal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu nak maunya kita..tp kenyataanya mei shin hidupnya tdk pernah bahagia..terlunta2 dan sendirian ampe akhir..enak kamandanu sempat menikah dgn sakawuni...pokok ini semua gara2 tabib wong yin...

      Hapus
  8. Tolong di puter lagi sinetron nya

    BalasHapus