SINOPSIS TUTUR
TINULAR II NAGA PUSPA KRESNA
Alkisah, Arya Kamandanu dan Mei
Shin dalam perjalanan melewati sebuah hutan, tiba-tiba mereka diserang oleh
pasukan dari Kediri. Pasukan Kediri gagal menyerang Kamandanu dan Mei Shin.
Arya Kamandanu mengajak Mei Shin pulang ke rumah ramanya (Empu Hanggaraksa)
lalu bertemu dengan Nyi Rongkot dan Kamandanu mengenalkan Mei Shin kepada Nyi
Rongkot. Kemudian Kamandanu bertemu dengan sang rama (Empu Hanggaraksa) dan
bercerita tentang Mei Shin. Kamandanu ingin meminang Mei Shin akan tetapi sang
rama tidak merestuinya. Mei Shin dengan sengaja mendengarkan pembicaraan
Kamandanu dengan Empu Hanggaraksa. Lalu Mei Shin kabur dari rumah Empu
Hanggaraksa. Kamandanu dengan cepat berusaha mencari Mei Shin yang kabur
ditengah hujan yang lebat. Akan tetapi Kamandanu tidak dapat menemukan Mei
Shin. Saat ditengah perjalanan Mei Shin jatuh pingsan. Kemudian Mei Shin
ditemukan oleh Arya Dwipangga dan pengawalnya. Mei Shin dibawa Dwipangga ke
rumah Pamungsu.
Esok harinya, Mei Shin siuman
dari pingsannya. Dwipangga mulai mencintai Mei Shin. Dwipangga
menjelek-jelekkan sosok Kamandanu dihadapan Mei Shin ketika Mei Shin menyebut
nama Kamandanu. Dwipangga memberikan obat bius kepada Mei Shin. Mei Shin
diperkosa oleh Dwi Pangga. Salah satu dayang memberitahu Nari Ratih bahwa Arya
Dwipangga bersama dengan wanita cantik. Nari Ratih pergi ke rumah rama (Empu
Hanggaraksa) dalam keadaan menangis. Nari Ratih menceritakan semua kepada sang
rama bahwa Dwipangga telah mengkhianatinya. Empu Hanggaraksa sangat marah dan
menghajar Dwipangga, karena sangat benci dengan perbuatannya. Dwipangga merasa
bahwa sang rama tidak adil terhadap dirinya. Sang rama lebih menyayangi
Kamandanu daripada Dwipangga. Dwipangga pun bercerita bahwa dirinya telah
memperkosa Mei Shin. Kamandanu menjadi sangat murka dan menghajar sang kakak.
Kemudian Kamandanu menemui Mei Shin di rumah Pamungsu dan mengajaknya untuk
pulang.
Saat Mei Shin menumbuk padi
bersama Nyi Rongkot, Mei Shin merasa mual dan ia ternyata mengandung anak
Dwipangga. Kemudian Kamandanu menikah dengan Mei Shin. Saat malam pertama, Mei
Shin merasa sedih karena Kamandanu tidak mau tidur disampingnya. Kemudian Mei
Shin memberi sebuah pedang Naga Puspa Kresna kepada Kamandanu. Malam itu juga
Kamandanu meminta izin kepada sang ramanya untuk keluar. Tiba-tiba rumah Empu
Hanggaraksa diserang oleh utusan Jayaktwang dari Kediri dan Dwipangga untuk
menyerahkan Mei Shin kepadanya dan mengambil pedang Naga Puspa tersebut. Mei
Shin diselamatkan oleh Sakawuni. Empu Hanggaraksa meninggal saat diserang oleh
pasukan Kediri. Rumah Empu Hanggaraksa hangus terbakar.
Keesokan harinya Kamandanu pulang
ke rumah ramanya. Kamandanu kaget dengan kondisi rumahnya yang sudah menjadi
abu. Kamandanu bertanya kepada Nyi Rongkot tentang apa yang terjadi semalam.
Nyi Rongkot menceritakan bahwa hal ini semua ulah dari Dwipangga. Mei Shin
dibawa oleh seorang pendekar. Empu Hanggaraksa telah meninggal. Nyi Rongkot
kemudian menghembuskan napas terakhirnya. encek
Dwipangga merasa puas dengan
kemenangannya. Dan tak sadar Dwipangga mencekik Nari Ratih sampai meninggal.
Lalu Kamandanu menghajar Dwipangga. Saat pemakaman Nari Ratih, tiba-tiba ada
serangan dari Kediri yang menyerang Kamandanu. Kamandanu dibantu oleh sosok
wanita yang bernama Sakawuni saat menghadapi serangan tersebut. Kamandanu dan
Panji diselamatkan dan dibawa Sakawuni disebuah rumah ditengah hutan.
Mei Shin berjalan dan berhenti
disebuah tempat dan bertemu dengan seorang saudagar. Ketika Mei Shin bersama
saudagar naik gerobak tarikan sapi ditengah perjalanan tiba-tiba ada serangan.
Lalu Mei Shin diselamatkan oleh Nini Ragarunting dan Kaki Tanparoang.
Keesokan harinya, Sakawuni
meninggalkan sebuah surat untuk Kamandanu. Kamandanu membaca surat tersebut dan
Panji berteriak mencari Sakawuni. Tak disengaja Nini Ragarunting dan Kaki
Tanparoang mendengar pembicaraan Kamandanu dan Panji tentang mengigaunya
Kamandanu yang menyebut nama Mei Shin. Kemudian Nini Ragarunting dan Kaki
Tanparoang mengajak Kamandanu dan Panji ke tempat tinggalnya dimana Mei Shin
tinggal bersamanya. Begitu bahagia Kamandanu dan Mei Shin dapat dipertemukan
oleh Nini Ragarunting dan Kaki Tanparoang.
Malam harinya, Mei Shin bersedih
dan menangis tentang kandungan yang ada dalam rahimnya, karena Kamandanu juga
tidak pernah menyentuhnya. Lalu Kamandanu memberikan sebuah keris kepada Mei
Shin untuk menjaga dirinya. Karena Kamandanu akan pergi ke Majapahit.
Esok harinya, Kamandanu pergi ke
Majapahit untuk bertemu Ranggalawe. Saat berhenti istirahat, Kamandanu diserang
oleh Kediri dan meminta pedang Naga Puspa. Dalam pertarungan tersebut Kamandanu
dibantu oleh Ranggalawe dan Adi Panyakapu. Ranggalawe telah menceritakan
tentang Kamandanu kepada Gusti Sanggramawijaya. Lalu Kamandanu merasakan
kesakitan dengan luka yang ada di dadanya. Ranggalawe membiarkan Sakawuni
menolong Kamandanu dan membawa Kamandanu ke rumah ibunya. Luka yang ada di dada
Kamandanu diobati oleh ibu Sakawuni. Sakawuni sangat mengkhawatirkan Kamandanu.
Keesokan harinya, Kamandanu telah
sembuh dari lukanya akibat serangan dari Kediri. Kemudian Kamandanu berlatih
pedang Naga Puspa. Tak disengaja Kamandanu mengetahui Kaki Tanparoang yang
sedang berkelahi dengan tiga pendekar wanita. Kaki Tanparoang bertujuan mencari
Kamndanu karena Mei Shin akan melahirkan. Sakawuni merasa kecewa dan marah
karena merasa Kamandanu telah membohonginya. Kemudian Kamandanu pulang bersama
Kaki Tanparoang ke tempat tinggalnya. Saat sampai ditempat tinggal Kaki
Tanparoang, Mei Shin melahirkan seorang bayi perempuan dan diberi nama Ayu
Wandirah.
Keesokan harinya, Sakawuni datang
ke tempat tinggal Kamandanu dengan Mei Shin. Mei Shin dan Sakawuni saling bercerita
malam harinya. Sebenarnya Sakawuni menyukai Kamandanu. Saat malam hari, ketika
Sakawuni menimang-nimang anak Mei Shin tiba-tiba ada serangan dari Kediri. Mei
Shin dan Sakawuni menghadapi prajurit yang menyerang dan mengepung tempat
tinggalnya. Sakawuni menyuruh Panji untuk menjaga adik bayinya. Nini
Ragarunting menyelamatkan sang bayi. Kamandanu juga melawan prajurit Kediri
yang menyerang tempat tinggalnya.
Dalam pertarungan tersebut,
Meishin, Kamandanu, dan Sakawuni menghadapi para prajurit dengan silih
berganti. Mei Shin merasa kewalahan dalam menghadapi serangan tersebut. Mei
Shin terperosok ke dalam jurang dan meninggal. Kamandanu sangat murka melihat
Mei Shin jatuh ke dalam jurang. Kamandanu mengeluarkan pedang Naga Puspa untuk
melawan serangan dari Kediri. Kamandanu berhasil memenangkan serangan tersebut.
Satu persatu prajurit Kediri banyak yang meninggal. Dua orang utusan dari
Kediri terbunuh dengan pedang Naga Puspa..
Akhirnya Kamandanu menikah dengan
Sakawuni yang selalu membantunya dengan Mei Shin. Sakawuni sangat tulus
mencintai Kamandanu. Kamandanu dan Sakawuni hidup bahagia dengan Panji dan Ayu
Wandirah.
TAMAT
meisin todak meninggal,karena kelak akan jadi tabib istana Majapahit,di Mahkota mayangkara
BalasHapusterimakasih masukannya ya, itu endingnya emang sengaja dibuat meishin meninggal.. jadi maaf klo nyimpang sama cerita aslinya
BalasHapusDmna ya bsa dpt filmx?
HapusMeisin msh hidup,tp dia menyamar jd tabib dgn nama nyai paricara
Hapusmakasih koreksinya
HapusDimana ya saya bisa mendapatkan film yg ini? Saya cari2 di youtub tpi seri ini ngg ada. Penasaran bngt dgn film yg satu ini coz sempat nonton wkt kecil
BalasHapussaya dapat film itu dari dosen bahasa indonesia, soalnya dapat tugas buat sinopsis
BalasHapusMakasih banyak sinopsisnya, saya memang sangat penasaran dengan episode yang satu ini
BalasHapusiya sama-sama :) semoga bermanfaat ya
BalasHapusMei Sin terperosok di jurang, lalu ditemukan Kamandanu dalam keadaan berlumuran darah. Saking sayangnya kepada mey Sin, maka darah yang berlumuran diseluruh badan meisin bersih oleh lidah Aria kamandanu.
BalasHapusTp akhirnya mei shin juga meninggal..arya dwi pangga yg notabene bajinhan tengik mlh jadi empu dimajapajit
Hapusia betul kemudian meishin betkata sambil terbata bata kepada arya kamandanu "kakang kamandanu kau masih saja tidak percaya kalau aku mencintaimu. kemudian kamandanu bertetiak meishiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin. hehehe itu sinopsis tutur tinular di radio.
BalasHapusjika kisah kamandanu dan meishin itu benar benar ada. maka yang lebih masuk akal itu endingnya kamandanu dan meishin hidup bersama setelah sakawuni meninggal.
Itu nak maunya kita..tp kenyataanya mei shin hidupnya tdk pernah bahagia..terlunta2 dan sendirian ampe akhir..enak kamandanu sempat menikah dgn sakawuni...pokok ini semua gara2 tabib wong yin...
HapusTolong di puter lagi sinetron nya
BalasHapus